Laman

Selasa, 29 Januari 2013

Drama Modern

Drama modern pada dasarnya merupakan proses lanjutan dari kejayaan pementasan drama sebelumnya yang dimulai sejak zaman Yunani. Perubahan yang nampak terdapat pada hampir seluruh unsur drama pentas. Berbagai karakter tokoh di atas pentas diekspresikan dengan konsep pementasan modern yang memiliki efek-efek khusus dan teknologi baru dalam unsur musik, dekorasi, tata cahaya, dan efek elektronik. Gaya permainannya pun cenderung didominasi realistis hingga mengalami kejenuhan dan lebih menjurus pada gaya permainan yang eksperimental.
Perkembangan gaya eksperimental ditandai dengan banyaknya gaya baru yang lahir baik dari sudut pandang pengarang, sutradara, aktor ataupun penata artistik. Tidak jarang usaha para dramawan berhasil dan mampu memberikan pengaruh seperti gaya; Simbolisme, Surealisme, Epik, dan Absurd. Tetapi tidak jarang pula usaha mereka berhenti pada produksi pertama. Lepas dari hal itu, usaha pencarian kaidah artistik yang dilakukan oleh seniman drama modern patut diacungi jempol karena usaha-usaha tersebut mengantarkan kita pada keberagaman bentuk ekspresi dan makna keindahan.
Selain konsep dan bentuk pementasan yang modern, perkembangan drama modern dunia juga ditandai dengan munculnya beberapa dramawan yang namanya mendunia seperti:
1.      Henrik Ibsen (1828-1906) dari Norwegia dengan karyanya seperti Nora, Love’s Comedy, Brand and Peer Gynt, A Doll’s House, An Enemy of the People, The Wild Duck, Hedda Gabler, dan Rosmershom.
2.      Augst Strindberg (1849-1912) dari Swedia dengan karyanya seperti Saga of the Folkung, Miss Julia, The Father, A Dream Play, The Dance of Death, dan The Spook Sonata.
3.      George Bernard Shaw (1856-1950) dari Inggris dengan karyanya seperti Man and Superman, Arms and The Man, Major Barbara, Saint Joan, The Devil’s Disciple, dan Caesar and Cleopatra.
4.      William Butler Yeats (1884) dari Irlandia dengan karyanya seperti The Shadow of a Gunman, Juno and the Paycock, The Plough and the Stars, The Silver Tassie, Within the Gates, dan The Star Turns Red.
5.      Emile Zola (1840-1902) dari Prancis dengan karya drama terkenalnya yaitu Therese Raquin. Selain Zola, dramawan Prancis lainnya yang terkenal adalah Jean paul Sartre (1905-....) dengan karyanya seperti Huis Clos dan Les Mouches.
6.      Bertolt Bercht (1898-1956) dari Jerman dengan karyanya seperti Threepenny Opera, Mother Courage, dan The Good Woman of Setzuan.
7.      Luigi Pirandello (1867-1936) dengan karyanya seperti Right You Are, If You Think You Are, As You Desire Me, Henry IV, Naked, Six Characters in Search of an Author, dan Tonight We Improvise.
8.      Federico Garcia Lorca (1889-1936) dari Spanyol dengan karyanya seperti The Shoemaker’s Prodigius Wife, dan The House of Bernarda Alba.
9.      Maxim Gorky (1868-1936) dari Rusia dengan karya drama terkenalnya yaitu The Lower Depth.
10.  Tennesse Williams (1914-....) dari Amerika dengan karyanya seperti Cat on a Hot Tin Roof, Orpheos Descending, Baby Doll, dan Sweet Bird of Youth.
sumber: http://teater-damar.blogspot.com

Tidak ada komentar: