Drama
modern pada dasarnya merupakan proses lanjutan dari kejayaan pementasan drama sebelumnya
yang dimulai sejak zaman Yunani. Perubahan yang nampak terdapat pada hampir
seluruh unsur drama pentas. Berbagai karakter tokoh di atas pentas
diekspresikan dengan konsep pementasan modern yang memiliki efek-efek khusus
dan teknologi baru dalam unsur musik,
dekorasi, tata cahaya, dan efek elektronik. Gaya permainannya pun
cenderung didominasi realistis hingga mengalami kejenuhan dan lebih menjurus
pada gaya permainan yang eksperimental.
Perkembangan gaya eksperimental ditandai dengan banyaknya
gaya baru yang lahir baik dari sudut pandang pengarang, sutradara, aktor
ataupun penata artistik. Tidak jarang usaha para dramawan berhasil dan mampu memberikan pengaruh seperti
gaya; Simbolisme, Surealisme, Epik, dan Absurd. Tetapi tidak jarang pula usaha
mereka berhenti pada produksi pertama. Lepas dari hal itu, usaha pencarian
kaidah artistik yang dilakukan oleh seniman drama modern patut diacungi jempol karena
usaha-usaha tersebut mengantarkan kita pada keberagaman bentuk ekspresi dan
makna keindahan.
Selain konsep dan bentuk
pementasan yang modern, perkembangan drama modern dunia juga ditandai dengan
munculnya beberapa dramawan yang namanya mendunia seperti:
1. Henrik Ibsen (1828-1906) dari Norwegia
dengan karyanya seperti Nora, Love’s
Comedy, Brand and Peer Gynt, A Doll’s House, An Enemy of the People, The Wild
Duck, Hedda Gabler, dan Rosmershom.
2. Augst Strindberg (1849-1912) dari Swedia
dengan karyanya seperti Saga of the
Folkung, Miss Julia, The Father, A Dream Play, The Dance of Death, dan The Spook Sonata.
3. George Bernard Shaw (1856-1950) dari
Inggris dengan karyanya seperti Man and
Superman, Arms and The Man, Major Barbara, Saint Joan, The Devil’s Disciple, dan Caesar and Cleopatra.
4. William Butler Yeats (1884) dari Irlandia
dengan karyanya seperti The Shadow of a
Gunman, Juno and the Paycock, The Plough and the Stars, The Silver Tassie,
Within the Gates, dan The Star Turns
Red.
5. Emile Zola (1840-1902) dari Prancis dengan
karya drama terkenalnya yaitu Therese
Raquin. Selain Zola, dramawan
Prancis lainnya yang terkenal adalah Jean paul Sartre (1905-....) dengan
karyanya seperti Huis Clos dan Les
Mouches.
6. Bertolt Bercht (1898-1956) dari Jerman
dengan karyanya seperti Threepenny Opera,
Mother Courage, dan The Good Woman of
Setzuan.
7. Luigi Pirandello (1867-1936) dengan
karyanya seperti Right You Are, If You
Think You Are, As You Desire Me, Henry IV, Naked, Six Characters in Search of
an Author, dan Tonight We Improvise.
8. Federico Garcia Lorca (1889-1936) dari
Spanyol dengan karyanya seperti The
Shoemaker’s Prodigius Wife, dan The
House of Bernarda Alba.
9. Maxim Gorky (1868-1936) dari Rusia dengan
karya drama terkenalnya yaitu The Lower
Depth.
10. Tennesse Williams (1914-....) dari Amerika
dengan karyanya seperti Cat on a Hot Tin
Roof, Orpheos Descending, Baby Doll, dan Sweet Bird of Youth.
sumber: http://teater-damar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar