Laman

Jumat, 23 November 2012

Bidadariku Menangis



By ; Pantri Sater 
Waktu berselimutkan terik
Burung bergegas sembunyi dibalik rimbun
Kesunyian datang menghampiri
Memberitahu yang sedang terjadi
Kubiarkan mata merangkak mengembara
Menembus cahaya yang menyelimuti hamparan
Disini desah-desah tergambar
Atas celoteh dari lidah yang merasa gagah,
Namun tabah masih kudekap
Ketika tegur makin mengguntur.
Bisik lirih terloncat perlahan
Namun kesunyian tak pernah mengunci hatiku
Kini.....bidadariku tak lagi ceria
Kini.....bidadariku tak lagi berbicara
Hanya karena kehilangan perawannya
Kini semua hampa terasa
Tak ubahnya besi tua hitam penuh kusam
Kian hari kian berkarat
Bidadariku kini terlentang tanpa busana
Yang merangsang banjir kemunafikan.
                                                                                     

Tidak ada komentar: